Kendari – Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVIII Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah melakukan langkah – langkah persiapan demi kelancaran selama arus mudik lebaran 2022.
Kepala BPTD WIlayah XVIII Sultra, Benny Nurdin Yusuf mengaku optimis bahwa mudik lebaran kali ini akan berjalan aman dan lancar. Sebab, kata dia, semua jenis angkutan umum baik bus armada maupun kapal penumpang sudah dilakukan pemeriksaan kelayakan atau ramp check.
Lebih lanjut, Benny menjelaskan saat ini pihaknya mempersiapkan sebanyak 25 unit kapal penumpang yang melayani 12 lintasan dan sudah dilakukan ramp check. Hal itu dikarenakan Sultra merupakan daerah kepulauan yang memiliki 26 pelabuhan penyeberangan.
“Jadi sebelum H-7 lebaran kapal sudah di ramp check. Meskipun ada satu kapal yang ditemukan kekurangan minor namun kami sudah meminta untuk dilakukan perbaikan serta terus mendapat pantauan. Untuk kesiapan lain, kami sudah berkoordinasi dengan semua pihak terkait termasuk Pertamina dan BMKG,” ungkap Benny di Kendari, Senin (26/4/2022).
Benny melanjutkan, di setiap pelabuhan penyeberangan pihaknya menyiagakan satuan pelayanan atau korsatpel termasuk di Pelabuhan Kolaka.
“Meskipun Pelabuhan Kolaka tidak masuk dalam pantauan nasional tetapi Pelabuhan Kolaka itu merupakan bagian dari Pelabuhan Bajoe. Dimana Pelabuhan Bajoe merupakan pelabuhan yang mendapat pantauan nasional sehingga mesti juga menjadi atensi dari kami,”katanya.
Baca Juga
Tidak hanya sampai disitu, BPTD Sultra juga mendirikan posko induk tim untuk melakukan pemantauan di semua pelabuhan dan di simpul – simpul transportasi.
“Secara perencanaan kita menjamin bahwa mudik lebaran kali ini berjalan lancar karena akan dikawal bentul. Kalaupun ada yang kurang diluar itu, tentu diluar kemampuan kita. Meski begitu, kita berharap juga doa dan kerjasama dari semua pihak,”terang Benny.
Kendati demikian, kondisi cuaca juga menjadi sangat penting demi mendukung kelancaran pemberangkatan kapal karena bilamana cuaca tidak mendukung maka kapal juga tidak akan diberangkatkan.
Saat ditanya soal antisipasi kapal yang mengangkut penumpang hingga terjadi over kapasitas, ia menjawab bahwa pihaknya hanya memberikan toleransi sampai pada batas 20 persen.
“Berdasarkan hasil rapat sebelumnya dengan Dirjen Kelautan, bahwa untuk mengantisipasi lonjakan maka ada diskresi atau diberikan kelonggaran sesuai batas yang ditentukan. Tapi prinsipnya terkait dengan pengaturan di pelabuhan semua sudah di edukasi agar tidak terjadi kesemrawutan,”bebernya .
Kata dia, adapun rinciannya untuk di Pelabuhan rute ...