Meskipun begitu, pihaknya belum dapat memastikan terkait besaran anggaran yang dibutuhkan.
“Karena harus gedung fisiknya dulu, kemudian alat-alat berat. Jadi sebagai mana yang beroperasi didunia pertambangan itu juga nanti alat-alat yang ada disini. Perbedaannya adalah disana dipakai untuk bagaimana mencungkil tanah, membongkar gunung dan sebagai nya. Kalau disini bagaimana bisa di putar-putar dalam lingkungan ini untuk dioperasikan setelah itu dibongkar lagi pasang lagi”, imbuhnya.
Baca Juga
“Sehingga nanti adik-adik yang kita latih disini bisa mengoperasikan, bisa melakukan servis jika ada kerusakan alat-alat itu”, tambahnya.
Untuk itu, pihaknya mengupayakan merek yang berada di lokasi tambang Morosi atau Morowali akan sama dengan merek yang akan disediakan di BLK, Sehingga siswa yang telah melakukan pelatihan tidak asing antara alat yang di sediakan di BLK dengan di lokasi pertambangan.
