Ketiga, banyak aspek kesehatan di India yang bisa ditiru di Indonesia, baik secara global maupun perorangan seperti dalam kasus transplantasi hati ini. Prof Tjandra juga membahas perlunya perhatian dari pemerintah terkait harga obat-obatan yang harganya mahal sekali.
Dalam kasus ini, dr Sukirman harus mengkonsumsi obat bertahun-tahun pasca transplantasi hati ini. Namun, ia dan istrinya lebih memilih membeli obat-obatannya di India karena harganya yang jauh lebih mahal.
Baca Juga
“Memang di India harga obat-obat apapun jauh lebih murah dari di Indonesia. Saya dan istri juga setiap hari minum obat kolesterol, hipertensi dan pengencer darah, yang sampai sekarang (sejak pensiun dari WHO 2020) tetap saya beli dari India, karena jauh lebih murah dengan mutu terjamin,” jelas Prof Tjandra.
“Jelas perbedaan harga yang amat mencolok ini jadi salah satu ‘PR’ pemerintah, kini dan mendatang,” pungkasnya.