Viral

Berparas Cantik Bak Bidadari, Penjual Maklor di Tangerang Ini Sukses Jadi Pusat Perhatian Netizen

×

Berparas Cantik Bak Bidadari, Penjual Maklor di Tangerang Ini Sukses Jadi Pusat Perhatian Netizen

Sebarkan artikel ini
Penjual Maklor
Berparas Cantik Bak Bidadari, Penjual Maklor di Tangerang Ini Sukses Jadi Pusat Perhatian Netizen

METROKENDARI.COM Penampilan para penjual makanan tak jarang yang menarik perhatian netizen. Salah satunya seperti pedagang maklor di Tangerang yang menarik perhatian netizen.

Banyak pedagang makanan yang tak hanya viral karena rasa hidangannya tetapi juga disebabkan oleh penampilannya. Aksi yang nyentrik, pakaian yang necis, hingga mereka yang berparas cantik dan tampan.

Dibantu dengan kekuatan media sosial, para penjual makanan yang disebut menarik ini lantas mendapatkan sorotan dari netizen. Tidak sedikit juga video-video yang menampilkan aksi penjual yang menarik perhatian menjadi viral.

Salah satunya seperti seorang pedagang makaroni dan aci telor atau maklor cilor yang satu ini. Sosoknya yang disebut berparas ayu disoroti banyak akun food vlogger sekaligus para netizennya.

Akun TikTok @dani_jajaranranger terkenal dengan konten-konten kulinerannya yang unik-unik dan viral. Salah satu video yang pernah diunggahnya adalah tentang penjual maklor di kawasan Cisadane, Tangerang (8/2).

Video tersebut menampilkan sosok wanita bernama Dinar yang sehari-harinya menjual berbagai menu kudapan. Ada kentang goreng berbagai rasa hingga makaroni telor atau maklor yang jadi kegemaran anak-anak zaman sekarang.

Banyak netizen yang merasa salah fokus dengan penampilan dinar yang berparas cantik. Selain cantik, Dinar juga ternyata seorang pekerja keras demi menggapai impiannya.

Pada akun TikTok Dani, ada 10 video yang diunggah tentang Dinar. Penjual maklor berusia 22 tahun itu menceritakan kehidupannya yang berasal dari Malang dan pindah ke Ibukota dengan tujuan awal mengejar cita-cita sebagai pramugari.

Pada video yang ditonton hingga 2,6 juta kali, Dinar mengaku dirinya sama sekali tidak pernah merasa malu berjualan di pinggir jalan. “Enggak (malu) sih kalau (jualan) ini di pinggir jalan. Ini juga masih belajar, dua bulanan lah,” ungkap Dinar.

error: Dilarang Keras Copy Paste!