“Orangtua yang punya kuasa mempunyai pesona yang jauh lebih besar baik dari apa yang digunakan, perilaku dan kebiasaannya hingga pribadinya. Tantangan bagi guru untuk tidak terpengaruh oleh pesona tersebut. Karena begitu terpesona, maka posisi tawar guru akan menjadi lebih rendah. Guru akan kehilangan kredibilitas di mata orangtua maupun anaknya,” jelasnya.
Ia menambahkan, keterbatasan waktu orang tua tersebut untuk mendampingi pembelajaran anak dan berinteraksi dengan guru juga jadi tantangan tersendiri. Untuk itu, guru perlu menyiasati komunikasi lebih efektif dengan orang tua tersebut.
Baca Juga
Interaksi dengan orang tua dengan kuasa lebih menurutnya juga jadi tantangan bagi guru. Guru perlu memastikan dirinya memberi respons yang tepat atas aspirasi orang tua siswa dan menyusun argumentasi yang disertai bukti.
“Orangtua yang punya kuasa sering berinteraksi sehingga lebih pintar berbicara. Tantangan bagi guru adalah memberikan respon yang tepat terhadap aspirasi, tuntutan atau tanggapan dari orangtua yang punya kuasa. Guru perlu berpikir lebih keras menyusun argumentasi disertai bukti,” terangnya.