Konawe – Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Sultra, Yohanis Tulak sebut maraknya aktivitas penambangan galian C dan mobil truk yang over kapasitas picu kerusakan jalan Morosi, Kabupaten Konawe , Sulawesi tenggara (Sultra).
Hal itu diungkapkan pasca kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Konawe Utara, Tahun 2021- 2026 di Hotel Claro pada, Selasa (7/9/2021).
Yohanis Tulak mengaku pihaknya kini intensif menggelar sosialisasi dengan stakeholder terkait baik terhadap Pemda Sultra, Dinas Perhubungan maupun Ditlantas Polda Sultra, dalam rangka melakukan penertiban terhadap sejumlah angkutan umum kelebihan muatan.
“Tentu saat ini kita bukan lagi saling menyalahkan, namun yang paling utama adalah bagaiman mencari solusi bersama tanpa menyudutkan siapapun,” ujarnya kepada metrokendari.com, Selasa (7/9/2021).
Tidak hanya itu, kondisi terkini terkait kerusakan jalan tersebut terjadi kurang lebih sepanjang 20 km. Namun untuk tahap pertama pada tahun 2021, akan dilakukan perbaikan sekitar 10 km.
Baca Juga
Kendati demikian, subtansinya bahwa bagaimana upaya pengendalian armada truk yang overload dan penertiban terhadap aktivitas penambangan galian C disepanjang lereng gunung yang mengalir dari atas hingga mengganggu posisi jalan.
“saya juga sudah berkomunikasi dengan Bupati Konut untuk dibantu menertibkan armada truk yang overload maupun over dimensi itu,” terangnya.
Ia juga berharap agar kedepan setelah perbaikan jalan tersebut Pemda Konut memberlakukan truk yang standby sehingga kondisi jalan tidak cepat mengalami kerusakan.
“Kami tidak melarang, tapikan percuma kita bangun jalan setelah dilintasi hancur kembali, kan sayang sehingga ini perlu kita tertibkan,” tandasnya.