Kendari – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali melakukan kolaborasi dalam rangka mendukung pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% dan literasi keuangan sebesar 50% pada Tahun 2024.
Kali ini OJK Sultra berkolaborasi dalam kegiatan Bazar Intermediasi: Empower Youth For Work (EYW) yang diselenggarakan oleh Sekretariat Nasional Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil-Mikro (ASPPUK) yang disinergikan melalui program Business Matching TPAKD Sultra dan komunitas binaan OJK Sultra Youth Entrepreuner Solution (YES Sultra).
Kepala OJK Sultra, Mohammad Fredly Nasution mengatakan, kegiatan itu melibatkan 11 pengusaha muda di Sultra. Ia menjelaskan, kegiatan itu merupakan program fasilitasi pemuda (laki laki dan perempuan) yang sebelumnya telah terseleksi dari 200 orang calon pengusaha muda yang dilakukan melalui penguatan kapasitas dan potensi untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kemandirian.
“Kegiatan ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada para pengusaha muda Sultra dalam mempersentasikan prospek bisnisnya serta mempertemukan pengusaha muda yang telah didampingi oleh ASPPUK dengan para mitra potensial,” ujar Fredly dalam keterangan tertulisnya yang diterima metrokendari.com Selasa (30/3/2021).
Fredly menyebutkan, kurang lebih 160 undangan yang terdiri dari investor bisnis, komunitas wurausaha muda sultra, pengusaha perhotelan, toko oleh-oleh, pelaku retail, industri perbankan dan non bank, serta pemerintah daerah.
Baca Juga
“Selain persentasi dan pameran produk, juga diadakan lelang paket usaha, yang terdiri dari produk-produk para pengusaha muda Sultra. Sebanyak 10 paket usaha dilelang kepada para pejabat daerah yang hadir pada kegiatan tersebut dengan kisaran harga antara Rp 200.000,- sampai Rp 500.000,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas yang membuka kegiatan itu memberikan apresiasi atas kolaborasi yang melibatkan anak-anak muda Sulawesi Tenggara.
Dia berharap, melalui business matching TPAKD dan ASPPUK, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan jiwa kewirausahaan/entrepreneurship generasi muda.
“yang nantinya dapat membantu pemerintah dalam pengurangan angka pengangguran, sehingga kedepannya anak-anak muda ini tidak hanya mengharapkan lapangan pekerjaan yang sudah tersedia, namun dapat berkontribusi untuk membuka lapangan kerja baru,” paparnya. (MK)