“Jadi, kalau virus HIV diumpamakan sebagai jeruk nipis maka pori-porinya sebesar jeruk Bali. Jadi tidak 100 persen aman,” lanjutnya.
Bukan hanya HIV, penyakit menular seksual juga mengintai. Salah satunya infeksi herpes yang disebabkan virus.
“Hubungan seks bebas seperti itu selain penyakit menular seksual, risikonya kanker serviks kalau ada HPV-nya (human papillomavirus). Jika perempuannya tertular kemudian melakukan lagi dengan pria lain, ya dia tertular,” pungkasnya.
Namun, jika tetap nekat berhubungan intim dengan banyak pasangan, sebaiknya tetap tidak mengabaikan penggunaan kondom.
Baca Juga
Dikutip dari WHO, kondom tetap efektif mencegah infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV, bila digunakan secara konsisten.
Kondom mencegah IMS yang menyebar melalui cairan, seperti HIV, gonore, dan klamidia. Begitu pula dengan pencegahan IMS yang menyebar melalui kontak kulit, seperti sifilis, herpes genital, dan human papillomavirus (HPV), efektif menghindari transmisi ketika lesi terjadi di area yang tertutup kondom.
Jika digunakan dengan benar dalam setiap aktivitas seks, 98 persen wanita yang pasangan prianya menggunakan kondom, juga akan terlindungi dari kehamilan yang tidak direncanakan, ketika kondom wanita digunakan, 95 persen di antaranya akan terlindungi dari kehamilan yang tidak direncanakan.
Untuk menjamin efektivitasnya, kondom harus mengikuti standar ISO dan spesifikasi WHO/UNFPA.