ASR-Hugua Sebut Pilkada Ajang Politik Bukan Suku
“Ketika Sultra resmi menjadi provinsi, masyarakat dari beragam suku seperti Bugis, Jawa, Bali, dan lainnya telah menjadi bagian dari provinsi ini. Itu adalah bukti bahwa Sultra dibangun di atas pondasi keberagaman,” jelas Hugua.
Ia juga menyoroti pentingnya belajar dari sejarah penjajahan bangsa asing yang terjadi akibat perpecahan antarsuku dan kerajaan.
Hugua mengingatkan bahwa hanya dengan persatuan, masyarakat Sultra dapat mencegah perpecahan yang dapat merugikan.
“Kita harus belajar dari masa lalu. Jika masing-masing suku mengutamakan kepentingan sendiri, kita akan lemah dan mudah dijajah kembali,” tegasnya.
Hugua mengkritik narasi yang belakangan muncul dari beberapa kelompok yang menyatakan bahwa pemilihan kepala daerah adalah ajang pemilihan berdasarkan suku tertentu. Menurutnya, hal ini bertentangan dengan semangat persatuan yang menjadi landasan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tinggalkan Balasan