Apriani Rahayu, Bintang Dari Konawe Benderang di Tokyo
Saat SD, hobinya berlanjut. Ani lalu meminta orang tuanya agar dibelikan raket sesungguhnya. Namun karena keterbatasan, Ani hanya diberi raket usang yang tali senarnya sudah pada putus.
“Tali senarnya itu kami sambung-sambung lagi dengan tali pancing, supaya bisa dipakai. Masalahnya kalau tidak dikasi raket, Ani mengamuk,” kenang Ameruddin, sang ayah. Kisah ini saya kutip dari artikel milik sultrakini.com, tahun 2017 lalu.
Kala itu, Apriani/Greysia baru saja menjuarai Thailand Open yang menjadi titik awal nama mereka mendunia.
Tahun 2005, Ani mulai ikut turnamen bulutangkis tingkat kecamatan. Setahun kemudian, dia tampil profesional di ajang bulutangkis junior tingkat Kabupaten Konawe.
Pada tahun yang sama, Ani langsung melejit ke level provinsi. Saat di kelas enam SD, prestasinya semakin cemerlang. Ia sudah ikut Pekan Olahraga Daerah (Porda) Sultra dan meraih juara II.
1 Komentar