Ia mengaku sudah melihat secara langsung bagaimana pelatihan
wirausaha yang diadakan Pemerintah Jateng dengan Sampoerna.
“Kita yakin kita bisa capai dengan mentor-mentor yang
keren-keren. Saya yakin pencapaiannya keren banget. Acaranya santai tapi sangat
berisi,” imbuhnya.
Menurutnya, negara masih membutuhkan lebih banyak lagi
wirausaha. Untuk itu, ia usul agak program tersebut dapat dikembangkan ke
wilayah yang lebih luas.
“Kalau perlu kita kembangan program ini lebih luas lagi
supaya banyak kesempatan anak-anak kita untuk dapat pengetahuan yang
bermanfaat,” kata Musdhalifah.
Baca Juga
Direktur Pendanaan Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN), Ajeng Arum Sari menambahkan, ada peluang wirausaha
berkolaborasi dengan para peneliti BRIN.
“Kita juga punya program pendanaan startup. Kita bisa
mendorong mbak-mbak yang ada di sini untuk berkolaborasi dengan periset dari
BRIN sehingga hasil risetnya terbukti secara ilmiah,” paparnya.
Ia menjelaskan, BRIN mempunyai skema pendanaan untuk startup
yang nilainya mencapai Rp 300 juta per tahun dengan durasi pengerjaan maksimal
2 tahun.
“Kami punya lebih dari 10 ribu peneliti, jangan
khawatir kalau tidak ada peneliti di bidang pangan, teknologi, bidang apapun
pasti ada,” imbuh Ajeng.