“Dalam cara pandang Sukarno, dunia internasional pada waktu itu selalu diwarnai oleh peperangan, sehingga konsepsi dari pidato 'Membangun Dunia yang digunakan Baru' adalah realitas peradaban umat manusia se-dunia yang dimaksud diwarnai oleh penindasan, termasuk Indonesia yang mana selama 350 tahun yang tersebut mengalami kolonialisme serta juga imperialisme,” kata Hasto.
Ia menjelaskan, apa yang tersebut mana disampaikan oleh Presiden Sukarno saat itu ternyata masih relevan hingga saat ini, akibat dalam tengah pertarungan geopolitik dunia sekali pun, jiwa kemanusiaan tetap mampu berbicara kemudian harus dipertahankan.
Menurut Hasto, kemerdekaan Indonesia yang digunakan yang disebut dipimpin oleh Sukarno tidaklah cuma untuk rakyat Indonesia, tetapi juga harus menjadi bagian dari perjuangan umat manusia se-dunia untuk bebas dari kolonialisme kemudian imperalisme, serta menjadi bagian penting dari persaudaraan dunia.
Baca Juga
“Konsepsi utama dari pidato Presiden Sukarno adalah memberikan perubahan progresif untuk lebih banyak tinggi mengutamakan kemanusiaan pada PBB yang dimaksud kala itu didirikan dalam nuansa konflik perang dunia ke-2, kemudian masih dalam pengaruh persaingan geopolitik negara-negara besar,” tuturnya.
Ia berpesan, melalui pidato yang mana usianya sudah 63 tahun silam tetapi bukti otentiknya masih tersimpan dengan baik ini, dapat dijadikan media pembelajaran yang mana digunakan berdaya guna, sehingga akan berdampak bagi kepentingan ilmu pengetahuan serta juga material rujukan bagi para pembuat kebijakan pada Indonesia.