METROKENDARI.COM – Angka kejadian kasus pasien Demam Berdarah Dengue (DBD), di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus meningkat.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkesa) Provinsi Sultra, kasus DBD hingga 25 Maret 2024 tembus 3.287 kasus, dengan jumlah kematian 16 orang.
Rincian jumlah kasus yang dilaporkan per kabupaten kota per Tanggal 25 Maret tahun 2024 yakni Kota Kendari 1.505 kasus, sembuh 1.452 dan 10 orang meninggal dunia. Konawe Selatan 607 kasus, meninggal 4 orang. Konawe 266 kasus, meninggal 1 orang.
Selanjutnya, Kolaka 171 kasus, meninggal 0 kasus. Kabupaten Muna 136 kasus, meninggal 0. Kolaka Timur 97 kasus, meninggal 0. Buton Utara 82 kasus, meninggal 0.
Kemudian, Buton 67 kasus, meninggal 0. Bombana 66 kasus, meninggal 0. Kota Baubau 58 kasus, meninggal 0. Muna Barat 42 kasus, meninggal 0. Konkep 41 kasus, meninggal 0. Buteng 34 kasus, meninggal 0. Wakatobi 34 kasus, meninggal 0. Busel 29 kasus, meninggal 1. Konut 24 kasus, meninggal 0. Dan Kolut 21 kasus, meninggal 0.
Baca Juga
Sekda Provinsi Sultra, Asrun Lio mengatakan, pihaknya telah mewarming seluruh pihak untuk peduli tehadap upaya penekanan kasus penyebaran DBD,
Asrun menyebut, sampai saat ini angka Bebas Jentik (ABJ) masih sangat rendah yakni berada di bawah target yakni >95 persen, sehingga Provinsi Sultra berstatus beresiko terjadi penularan kasus DBD.
“Tentu pemerintah provinsi hingga kabupaten kota tidak pernah berhenti melakukan sejumlah upaya dan langkah-langkah antisipasi, pencegahan, hingga penindakan terhadap kasus yang muncul di masyarakat. Namun upaya tersebut, perlu mendapatan dukungan dari semua pihak, utamaya masyarakat untuk tak pernah bosan menerapkan 3 M plus,”ujarnya.
Aseun mengingatkan bahwa DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dia melanjutkan, penularan penyakit DBD melalui gigitan nyamuk...