Ia pun menyarankan agar para penderita obesitas memilih kegiatan olahraga yang digunakan lebih banyak lanjut ringan seperti berjalan kaki agar tubuh sanggup semata kembali ke kondisi ideal.
“Jadi kalau untuk penderita obesitas, lebih lanjut banyak baik memilih olahraga kardio seperti senam atau berjalan kaki. Apabila ingin sekali berlari, ada baiknya diturunkan dulu berat badannya lewat olahraga kardio baru nanti berlari,” kata Aldico dalam Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan tambahan detail bahwa pada saat melakukan olahraga lari, kondisi tubuh dalam bagian bawah mengalami tekanan tambahan banyak besar dari pada saat berjalan di tempat tempat kondisi normal.
Baca Juga
Pada saat berlari, lanjut dia, seseorang memberikan tekanan sebesar enam kali lipat berat badannya kepada bagian tubuh bawah saat kaki berpijak.
Bahkan, bagi orang dengan kondisi tubuh normal, apabila terdapat teknik yang digunakan dimaksud salah saat berlari, masih sanggup didapati hambatan seperti ankle sprain atau keseleo.
Maka dari itu, apabila kegiatan berlari dilaksanakan oleh orang dengan bobot tubuh berlebih, maka prospek cedera hingga kesulitan sendi di tempat dalam bagian kaki tentu akan lebih tinggi besar besar terjadi.
“Jadi lebih banyak tinggi baik tiada memilih lari, oleh sebab itu bahaya ya risiko cederanya lebih tinggi banyak banyak jika dibandingkan dengan prospek untuk menjadi sehat,” katanya.
Bagi penderita obesitas yang mana itu tertarik untuk...