Ada Apa dengan Migor ?
Bagaimana respon pemerintah ? Pertama di Kota kendari Kantor Bulog Sultra menggelar pasar murah kerjasama dengan Disperindag Sultra, pasar murah ini menjual minyak goreng dengan harga bersahabat tapi untuk mendapatkannya jauh dari bersahabat.
Harus antri berjam-jam untuk mendapatkan 1-2 liter.Akibatnya viral di medsos para emak-emak yang lelah mengantri merengsek masuk dengan horor karena tidak mendapatkan minyak goreng setelah antri berjam-jam. Respon berikutnya kita masyarakat banyak disuruh bikin sendiri saja, demikian wawancara dengan salah satu pejabat. Duhai kekasih, kami ini kaum ibu tak semuanya wonder women, pigi parut-parut kelapa baru kita jongkok-jongkok masak santan selama 2-3 jam dan hanya hasilkan botol minum tengah mineral, ayolaahhh hidup tak sebecanda itu Rudolfo.
Coba pikir, dulu harga cabe melambung kau suruh kami nanam cabe, sekarang minyak goreng melambung kami kau suruh bikin minyak goreng orisinal. Bantulah kami dengan cara elegan. Tangkaplah penimbun minyak goreng. Berilah kami no ponsel yang aktif untuk kami laporkan penjual-penjual sadis yang menjual minyak goreng melambung jauh. Agar respon pemerintah juga cepat mengatasinya. Teruslah melakukan survey dan monitoring, agar pelaku mafia migor berhenti menjual dengan harga tinggi.


Tinggalkan Balasan