Kendari – Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara (BI Sultra), saat ini juga ikut memantau pertumbuhan ekonomi di tengah terjadinya kelangkaan minyak goreng.
Plt Kepala BI Sultra, Doni Septadijaya mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah sebagai antisipasi terjadinya pertumbuhan ekonomi yang menurun akibat kelangkaan minyak goreng.
“Kita masih pantau soal adanya kelangkaan ini. Selain itu kita juga berharap sampai akhir Februari 2022 ini harga minyak goreng sudah bisa kembali normal,” ujar Doni kepada metrokendari.com, Kamis (24/2/2022).
Doni menambahkan, langkah lainnya yang dilakukan saat ini ialah berkoordinasi dengan TPID agar fenomena kelangkaan minyak goreng itu segera normal kembali.
Baca Juga
“Pastinya kita selalu berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan operasi pasar. Hal ini dilakukan untuk memastikan di pasaran minyak goreng ini sudah normal lagi harganya,” terangnya.
Terkait dampak ekonomi terhadap adanya persoalan tersebut, Doni menyebut dapat kemungkinan menimbulkan efek terhadap pertumbuhan dan perputaran uang.
“Ini tidak jauh beda dengan konsep inflasi. Kalau harganya naik, tentu kemampuan kita untuk membeli produk itu juga terbatas,” jelas Doni.
Penulis. Wayan Sukanta