Kendari – Untuk menjaga kerahasiaan tekhnik dan kesehatan pemain menjelang bergulirnya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua maka Tim Pencak Silat Sultra tidak mengadakan latih tanding atau sparring dengan tim lain.
Pelatih Pencak Silat Sultra, Adam Malik mengatakan karena ini merupakan salah satu olahraga bela diri maka atlet rawan mengalami cidera sehingga dari pihak Pengurus Provinsi (Pengprov) IPSI Sultra menyediakan sendiri atlet sparringnya.
“Contohnya kemarin mereka adakan sparring partner (latih tanding) di daerah Jawa sampai ada atlet yang cidera, inikan merugikan atlet,” ungkapnya, Jum’at malam (11/9/2021).
Lanjut dia, hal itu juga guna menjaga kerahasiaan tekhnik yang digunakan sang atlet.
“Misalnya ada atlet yang menyebarkan video latihannya di media sosial, itukan gampang sekali kita dibaca tekhnik yang mereka gunakan nanti,” katanya.
Baca Juga
Selain itu, kata Adam untuk lawan berat di PON nanti, datang dari tuan rumah atau Tim Papua karena memiliki persiapan yang cukup matang.
“Dulu Papua yang kita tidak hitung, malah persiapannya bagus sekali. Persiapan mereka sudah dua tahun lebih,” ungkapnya.
Olehnya itu, pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut dengan mempelajari tekhnik atau jurus yang digunakan berdasarkan video latihan mereka.
Untuk diketahui, IPSI Sultra menurunkan dua orang atletnya yang akan berlaga di PON Papua, yakni Aris Munandar yang akan turun di kelas D putra (60 – 65 kg) asal Kota Kendari dan Wiwik Nirwan yang akan turun di kelas E putri (65-70 kg) berasal Kabupaten Muna.