Kendari – Metamfetamin merupakan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktif atau attention deficit hiperactivity disorder (ADHD) dan narkolepsi. Narkolepsi adalah gangguan sistem saraf yang membuat orang tertidur secara berlebihan dan tiba-tiba.
Namun, sejak diketahui memiliki efek yang dapat memberi sensasi fly, jenis obat ini mulai marak digunakan sehingga dinyatakan dihentikan peredarannya secara bebas oleh undang-undang.
Istilah lain yang tak lazim disebut dengan jenis obat ini yaitu Sabu. Bentuk sabu yang sering disalahgunakan oleh pecandu adalah dalam bentuk serbuk putih. Serbuk putih ini merupakan bentuk halus dari kristal meth. Serbuk ini tidak berbau, pahit, dan mudah larut dalam air.
Efek sabu
Sabu bekerja khusus pada sistem saraf pusat. Obat ini bekerja meningkatkan dopamin di otak. Dopamin adalah salah satu hormon yang terlibat dalam pergerakan tubuh, rasa bahagia, kemampuan mengingat dan belajar.
Baca Juga
Sabu membuat dopamin pada otak meningkat tajam melebihi kadar dopamin yang secara natural diproduksi di otak. Ini akan membuat seseorang merasa bahagia dan ketagihan ingin menggunakannya terus menerus.
Bahkan, jika sudah sering menggunakannya, pengguna sabu akan menginginkan dosis sabu yang lebih tinggi. Efek jangka pendek yang muncul pada tubuh setelah mengonsumsi sabu adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan aktivitas fisik
- Menurunkan nafsu makan
- Nafas menjadi cepat
- Detak jantuk menjadi cepat dan tidak beraturan
- Meningkatkan tekanan darah dan suhu tubuh
Efek jangka panjang penggunaan sabu
Orang yang mengonsumsi sabu dalam jangka panjang akan mengalami beberapa efek pada tubuhnya. Metamfetamin membuat seseorang akan sulit mengambil keputusan sehingga memicu pengambilan keputusan yang tidak tepat.
Perilaku ini akan mengarahkan orang tersebut kepada hal-hal...