Ekonomi

POLUTREE: Solusi Inovatif untuk Atasi Polusi Udara dan Emisi Karbon

×

POLUTREE: Solusi Inovatif untuk Atasi Polusi Udara dan Emisi Karbon

Sebarkan artikel ini

Pada momentum Hari Udara Bersih Internasional untuk Langit Biru, LindungiHutan meluncurkan program baru POLUTREE. Tujuannya, mengurangi polusi udara dan emisi karbon di Indonesia.

Indonesia tengah menghadapi permasalahan serius terkait polusi udara dan emisi gas rumah kaca dengan menempati peringkat ke-14 dari 134 negara dengan kualitas udara terburuk di dunia tahun 2023.

Berdasarkan IQAir 2024, beberapa kota besar di Indonesia, seperti Tangerang Selatan, Depok, Jakarta, dan Surabaya termasuk dalam kualitas udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif terutama bagi mereka yang memiliki masalah pernapasan.

Setidaknya, pada tahun 2022 Indonesia menyumbang emisi CO2 terbesar di dunia, sekitar 1,3 gigaton CO2 sebanyak 50,6% berasal dari sektor energi.

Merespon kondisi ini, LindungiHutan meluncurkan program baru bernama POLUTREE, sebuah inisiatif yang berfokus pada aksi penanaman pohon guna mengurangi emisi karbon, sekaligus inisiatif dalam rangka memperingati Hari Udara Bersih Internasional, yang menjadi momen penting untuk meningkatkan aksi global dalam menjaga kualitas udara.

POLUTREE adalah bertujuan untuk mengurangi emisi karbon melalui penanaman pohon. Selain itu, program ini juga dirancang untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai bahaya polusi udara dan mengajak masyarakat terlibat langsung dalam upaya pelestarian lingkungan.

Program POLUTREE memiliki dua skema utama, yaitu Imbangi for B2B dan Offset Campaign.

Imbangi for B2B: Pengurangan Emisi Karbon untuk Perusahaan

Imbangi for B2B, ditujukan untuk perusahaan-perusahaan yang ingin mengurangi jejak karbon mereka. Dalam skema ini, LindungiHutan menyediakan layanan pengukuran emisi secara gratis untuk perusahaan dan melakukan pengimbangan emisi karbon melalui penanaman pohon dengan pilihan lokasi, yakni Trimulyo, Tambakrejo, Mangunharjo, dan Pabean Ilir.

“Proyek ini dilakukan selama 3 tahun dan akan dilakukan penyulaman, yaitu penanaman ulang pohon-pohon yang mati, untuk memastikan keberhasilan proyek,” ujar Maharani Ayu Shandraputri – B2B Sales & Account Manager LindungiHutan.

Dengan layanan ini, perusahaan dapat mengukur dan memantau emisi karbon yang dihasilkan, kemudian mengimbangi emisi tersebut dengan menanam pohon.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

error: Dilarang Keras Copy Paste!