METROKENDARI.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menjadi sorotan publik setelah mengundang sejumlah artis dalam acara sosialisasi pemilu.
Langkah ini dianggap sebagai pemborosan anggaran yang tidak perlu dan memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk Ikatan Mahasiswa Aktivis Lintas Kampus (IMALAK) Sultra, Sabtu 27 Juli 2024.
Besok, KPU Sultra akan menggelar peluncuran program sosialisasi dan pendidikan pemilih “Titik Kumpul Pilkada Tahun 2024” serta sosialisasi maskot dan jingle Pilgub Sultra tahun 2024. Acara ini akan menghadirkan artis ibu kota Band Kotak dan Rindy Antika.
Sebelumnya, dalam peluncuran tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, KPU Sultra juga mendatangkan dua artis Ibu Kota, Kania Bintang Pantura 5 dan Band Tipe-X, di Lapangan Eks MTQ Kota Kendari.
Kritik Terhadap Pemborosan Anggaran
Kritik tajam muncul dari Ketua IMALAK Sultra, Ali Sabarno, yang menyatakan bahwa langkah KPU ini menunjukkan prioritas yang salah dalam mengelola anggaran.
Baca Juga
“Ini adalah bentuk pemborosan anggaran yang tidak perlu. Dana yang digunakan untuk mendatangkan artis-artis ibu kota seharusnya bisa dialokasikan untuk program-program pendidikan pemilih yang lebih substantif dan menyentuh masyarakat langsung,” ujarnya.
Menurut Ali, sosialisasi pemilu seharusnya lebih fokus pada edukasi pemilih tentang pentingnya suara mereka dan bagaimana proses pemilu berjalan, bukan sekadar mengadakan acara meriah.
Efektivitas Sosialisasi Dipertanyakan
Ali Sabarno juga mempertanyakan efektivitas sosialisasi dengan mengundang artis ibu kota. Ia menilai, langkah ini lebih berpotensi menjadi ajang hiburan ketimbang meningkatkan kesadaran politik masyarakat.
“Sosialisasi pemilu harus menekankan edukasi pemilih tentang pentingnya memilih calon yang tepat. Mengundang artis hanya membuat acara meriah, tetapi tidak menjamin peningkatan partisipasi atau pemahaman pemilih,” tambahnya.
Dampak pada Kepercayaan Publik
Tindakan KPU Sultra ini berpotensi merusak kepercayaan publik...