Kendari – Pengukuhan pengurus Dewan Kebudayaan (Sultra), diwarnai aksi penolakan oleh sekelompok pemuda yang mengatasnamakan putra asli daerah.
Penolakan itu dipicu akibat masih terdapat beberapa perwakilan suku daerah Sultra yang tidak direkrut bergabung ke dalam pengurusan Dewan Kebudayaan Daerah Sultra.
Agus, salah satu pemuda yang ikut menolak pengukuhan itu mengatakan, ada 4 pilar suku yang ada di Sultra tidak dimasukan ke dalam kepengurusan tersebut.
“Yang mana mewakili suku Tolaki, Muna, Buton dan Mornene,” ujar salah satu putra asli daerah, Agus kepada awak media di salah satu hotel di Kota Kendari, Senin (5/7/2021).
Baca Juga
Kata Agus, seharusnya sebelum diselenggarakan kegiatan terlebih dahulu di adakan koordinasi kepada paguyuban-paguyuban suku lokal daerah, agar keterwakilan-keterwakilan itu komplit dalam penyelenggaraan budaya khususnya di Sultra.
“Pokonya kegiatan ini harus dihentikan kalau kepanitiaan nya masih seperti itu, itu saja titik. Kami atas nama anak leluhur daerah tidak mengizinkan acara kebudayaan seperti ini,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menegaskan, jika kegiatan tersebut masih berlanjut maka pihaknya akan turun untuk menghentikan.
“Dan semua item jabatan dari kepanitiaan itu harus mewakili 4 pilar ini,” bebernya.