Drone Raybe buatan Indonesia, mampu bersaing dengan produk luar negeri dalam pemetaan udara. Dengan fitur unggulan seperti VTOL dan sertifikasi TKDN 25%, Raybe cocok digunakan dalam kondisi ekstrim di Indonesia. Selain pemetaan, drone ini juga dapat dimanfaatkan untuk aplikasi lain seperti identifikasi kesehatan tanaman hingga mitigasi bencana.
Produk drone buatan Indonesia tidak kalah saing dengan buatan luar. Salah satu drone buatan lokal yang mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri adalah drone Raybe buatan produsen asal Bandung, Bentara Tabang Indonesia (BETA). Raybe adalah Vertical Take-Off & Landing (VTOL) yang mampu terbang pada area terbatas dan memiliki daya jelajah hingga 50 km. Drone Raybe ini juga sudah bersertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) oleh kemenperin dengan nomor 4996/SJ-IND.8/TKDN/6/2023 dengan komponen TKDN hingga 25%.
Dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pemetaan yang kompleks, RAYBE menawarkan keunggulan tak hanya dalam fleksibilitas tetapi juga dalam hal akurasi yang memastikan pengumpulan data yang akurat dan efisien. Dengan desain yang compact, drone ini dapat melakukan lepas landas dan mendarat dengan mulus bahkan di ruang terbatas, hal ini sangat cocok untuk pemetaan di kontur ekstrim Indonesia.
Pemetaan udara memiliki sejumlah tantangan unik, untuk itu RAYBE hadir untuk mengatasi berbagai tantangan dengan dilengkapi fitur-fitur unggulan, antara lain:
Spesifikasi Drone
Konfigurasi: VTOL Tilt-Rotor Listrik
Material: Advance composite
Rentang Sayap: 1830 mm
Baca Juga
Planform: 1270 mmB
erat Kosong: 3650 gram
MTOW (Maximum Takeoff Weight): 5200 gram
Berat Maksimum Payload: 500 gram
Kotak Keras: 95x65x35 cm
Produktivitas
Waktu Terbang: Hingga 50 menit
Rentang Telemetri LOS: Hingga 8 kilometer...