NewsViral

Fenomena Langkah! Hujan Hanya Guyur 1 Rumah di Tasikmalaya, Begini Penjelasan BMKG

×

Fenomena Langkah! Hujan Hanya Guyur 1 Rumah di Tasikmalaya, Begini Penjelasan BMKG

Sebarkan artikel ini
Fenomena Langkah
Fenomena Langkah! Hujan Hanya Guyur 1 Rumah di Tasikmalaya, Begini Penjelasan BMKG

METROKENDARI.ID Rumah milik warga Kampung Margalaksana, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Deni diguyur hujan sementara tetangganya tidak. Fenomena aneh itu lantas membuat tetangga Deni bigung.

Tetangga Deni bernama Titing (58) mengatakan saat rumah tetangganya kering, tempat tinggal Deni justru basah kuyup diguyur hujan. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (5/8/2023).

Titing mengatakan hujan deras saat itu turun hanya di lokasi dengan luas sekitar 8 x 3 meter pukul 05.00-06.00 WIB. Ia pun bisa menyadari hal tersebut saat hendak membeli telur ke warung.

Saat itu Titing ikut dibuat bingung dengan fenomena aneh ini. Sebab, saat melihat rumah Deni kehujanan, ia sampai balik lagi ke kediamannya untuk mengambil payung. Namun, baru beberapa langkah setelah ke luar rumah, ternyata hujan tersebut hanya terjadi di kediaman Deni.

“Saya kan tinggal berdekatan dengan rumah Deni, kami masih saudara. Nah, pas keluar rumah ternyata hujan, lalu masuk lagi ke rumah, niatnya membawa payung,” katanya, Minggu (6/8).

“Saya kaget, pas lihat ke langit cerah, tapi ini ada hujan cuma sedikit,” ucapnya menambahkan.

BMKG lalu memberikan penjelasan mengenai fenomena yang disebut hujan lokal itu. Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rayahu mengatakan fenomena hujan dengan skala sangat lokal lazim terjadi di musim kemarau. Fenomena hujan jenis ini disebut terjadi karena disebabkan awan single cell yang terbentuk di suatu area atau wilayah.

“Awan hujan biasanya bergerak di atas sebuah wilayah dan melepaskan kelembaban saat mereka pergi dalam bentuk hujan. Bangunan dan struktur lainnya dapat memblokir kejadian hujan, sehingga menyebabkan hujan jatuh hanya di satu sisi jalan,” katanya, Minggu (6/8).

“Selain itu, sudut matahari juga dapat mempengaruhi fenomena ini, menyebabkan kelembaban menguap dari satu sisi sebelum memiliki kesempatan untuk jatuh sebagai curah hujan. Akibatnya, satu sisi dapat dilihat sebagai kering sementara yang lain basah,” ucapnya menambahkan.

error: Dilarang Keras Copy Paste!