Kendari – Wakil Rektor III Universitas Haluoleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Arafah, angkat bicara terkait aksi kegiatan LDK mahasiswanya yang viral dan menuai sorotan publik.
Nur Arafah mengaku, pihaknya tidak sama sekali memberi izin terkait penyelenggaraan kegiatan LDK yang digelar oleh mahasiswanya itu.
“Jadi sebenarnya ini ada dua panduan. Apa yang boleh dan tidak boleh kami lakukan. Sehingga apa yang terjadi di vidio atau diberita tersebut di luar sepengetahuan institusi UHO dan kami tidak pernah memberi izin,” ujarnya saat menggelar konferensi pers di UHO, Selasa (2/3/2021).
Nur Arafah menegaskan, selama ini jika ada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kerumunan baik itu kegiatan akademik maupun kegiatan kemahasiswaan pihaknya tidak memberikan izin.
Baca Juga
Lanjut Nur Arafah, jika ada kegiatan-kegiatan yang diizinkan, maka harus memenuhi kriteria-kriteria, seperti memenuhi protokol kesehatan, menjaga jarak, memakai masker dan melalui pendampingan selama kegiatan tersebut berlangsung.
“Artinya, jika ada kegiatan-kegiatan yang mengatasnamakan civitas akademika diluar prosedur yang digariskan dalam
surat edaran Rektor maka itu diluar pengetahuan institusi. Tentu juga kami kaget dan baru mengetahui setelah vidio itu viral karena kami tidak pernah mengijinkan apalagi membiarkan kegiatan-kegiatan itu”, ujarnya.
Sementara itu, ditempat yang sama Wakil Dekan III FKIP, Dr. Mustamin Anggo mengatakan segala kegiatan non akademik untuk Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) akan dikembalikan kepada jurusan masing-masing.
“Jadi, kita tidak akan mengelolah kegiatan non akademik HMJ di tingkat Fakultas akan tetapi dikelolah oleh jurusan masing-masing dengan catatan setiap kegiatan non akademik harus didampingi oleh jurusan untuk melakukan pendampingan “, ungkapnya.
Menurutnya, berdasarkan hasil koordinasi dengan ketua jurusan Pendidikan...