Metro KendariNewsWisata

Melihat Eksotisme Jembatan Teluk Kendari Saat Malam Hari

×

Melihat Eksotisme Jembatan Teluk Kendari Saat Malam Hari

Sebarkan artikel ini
Jembatan Teluk Kendari
Suasana Jembatan Teluk Kendari saat malam hari

Kendari– Siapa yang tidak mengenal dengan Jembatan Teluk Kendari. Tentu saja salah satu jembatan yang kini menjadi ikon Sulawesi Tenggara (Sultra) itu, sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kalangan masyarakat luas.

Tidak hanya menjadi jantung transportasi masyarakat Kota Kendari, Jembatan Teluk Kendari juga mampu menarik daya tarik tersendiri di mata masyarakat.

Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), jembatan Teluk Kendari menjadi objek wisata dan terus ramai dikunjungi masyarkat Sultra.

Intip Penampakan Jembatan Teluk Kendari, Ikon Baru Sultra

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1,34 Km yang secara fisik menghubungkan sisi kawasan Pelabuhan Kota Lama dengan sisi Pulau Bungkutoko di Kecamatan Poasia di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis (22/110/2020).

“Alhamdulillah, Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1,34 Km dan lebar 20 meter telah selesai dikerjakan selama 5 tahun dengan total biaya sebesar Rp 804 miliar,” kata Presiden Jokowi.

Dengan dibangunnya Jembatan Teluk Kendari ini, kata Jokowi, konektivitas dan pergerakan manusia dan barang menjadi semakin efisien, dengan demikian daya saing Sultra khususnya Kota Kendari meningkat ditandai dengan tumbuhnya pengembangan usaha-usaha baru.

Jembatan Teluk Kendari akan terhubung dengan jalan nasional dan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) Kota Kendari sepanjang 40 Km yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kawasan Industri di Kabupaten Konawe, sehingga mempermudah mobilitas logistik dari dan menuju ke kawasan pelabuhan baru di Pulau Bungkutoko yang menjadi bagian pengembangan Kota Kendari seluas 66 hektar.

Pembangunan Jembatan Teluk Kendari berada di bawah tanggungjawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari Ditjen Bina Marga dengan kontraktor pelaksana konsorsium PT PP dan PT Nindya Karya. Biaya pembangunannya bersumber dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp 804 miliar melalui skema kontrak tahun jamak (MYC) 2015-2020.

error: Dilarang Keras Copy Paste!