Info SelebritiMetro KendariNews

Inilah Sutradara yang Paling Dibenci oleh Jackie Chan

×

Inilah Sutradara yang Paling Dibenci oleh Jackie Chan

Sebarkan artikel ini
Jackie Chan
Inilah Sutradara yang Paling Dibenci oleh Jackie Chan

METROKENDARI.ID – Jackie Chan menjadi sosok yang sangat berpengaruh di perkembangan sinema Mandarin sejak era ’80 hingga saat ini. Beragam artis, produser, dan sutradara pun selalu berusaha untuk menjalin komunikasi yang baik dengannya. Namun ternyata, ada satu nama yang begitu dibenci oleh sang aktor. Siapa dia?

Ia adalah Teddy Chan, sutradara Downtown Torpedoes (1998), The Accidental Spy (2001), dan Bodyguard Assassins (2009). Pria berusia 64 tahun itu pun mengakui dalam buku biografinya bertajuk Leave Your Sorrows To the Movies bahwa dirinya sangat dibenci oleh Jackie Chan.

Semuanya bermula setelah dirinya memutuskan untuk meninggalkan sang aktor. Teddy awalnya adalah asisten dari Jackie Chan sejak ia berusia 18 tahun. Ia pun selalu menemani aktor laga tersebut dan dianggap sebagai tangan kanannya.

Namun tiba-tiba saja, ia merasa ‘cukup’ dengan perlakuan istimewa yang diterima sebagai tangan kanan Jackie dan memilih untuk berkarier sebagai seorang sutradara. Teddy pun tak mendiskusikan hal itu sebelumnya dan membuat aktor berusia 68 tahun itu sangat kecewa dan marah. Bahkan ia selalu membuang muka setiap mereka berpapasan.

Dalam bukunya, Teddy mengatakan Jackie Chan mendiamkan dan tak pernah berbicara dengannya selama 20 tahun lebih, hingga akhirnya mereka bekerja sama dalam film The Accidental Spy. Momen itu pun menjadi ajang di mana keduanya saling bicara dari hati ke hati dan menyelesaikan masalah puluhan tahun lalu.

Usai berbicara empat mata, Teddy akhirnya mengerti kenapa Jackie Chan begitu kesal dengannya. Karena selama puluhan tahun berkarier di dunia hiburan, sang aktor tak pernah sama sekali ditinggalkan dan selalu memiliki kontrol di mana ia yang memecat orang bukan sebaliknya.

Kini hubungan keduanya pun telah membaik, bahkan Jackie Chan tak ragu menyebut Teddy sebagai saudaranya. Ia pun turut menyumbangkan tulisannya sebagai prolog dari autobiografi sang sutradara.

error: Dilarang Keras Copy Paste!