Ekonomi

300 Pendidik Siap Integrasikan Artificial Intelligence dalam Pembelajaran

×

300 Pendidik Siap Integrasikan Artificial Intelligence dalam Pembelajaran

Sebarkan artikel ini

Selain Keynote Session, IFLS 2024 juga
menghadirkan sesi “Ter AI AI” di
mana tiga praktisi teknologi pendidikan, yaitu Steven Sutantro, Devi Yulianty, dan Adi Iskandar, mendemonstrasikan
implementasi pemanfaatan AI di ruang kelas sehingga meningkatkan keterlibatan
siswa.

Kurang-lebih 300 peserta juga terlihat
antusias dan aktif mengikuti setiap sesi. Banyak pertanyaan yang diajukan
kepada semua pembicara.

“Kedalaman materi terlebih dengan memaparkan
berbagai studi kasus. Para pembicara sangat menguasai bidang masing-masing,”
kata Winda Veronica Silalahi, peserta dari Nanyang Zhi Hui School Medan.

“Acara ini meyakinkan saya bahwa AI dapat
diimplementasikan di sekolah dengan batasan batasan, sesuai misi dan nilai
sekolah. Juga memberikan informasi hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
implementasi AI di lingkungan sekolah,” kata Ferri Chandra, salah satu pimpinan
Yayasan BPK PENABUR yang hadir dalam IFLS 2024.

“Penjelasan dan ide-ide yang dibagikan
mungkin tampak sangat sederhana, tetapi sebenarnya itulah yang penting.
Penggunaan studi kasus works really well
bagi kita untuk belajar lebih banyak. Hal ini sangat membantu saya dalam
memberikan masukan kepada sekolah saya tentang bagaimana membuat kebijakan AI,
poin-poin penting apa saja yang perlu diperhatikan, dan langkah-langkah untuk
melakukannya,” ujar Melissa Setyawan, peserta dari Sekolah Ciputra Surabaya.

Melalui kegiatan ini, REFO bertujuan
menciptakan masa depan pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas melalui
pemanfaatan teknologi, terutama AI. Dengan berkembangnya AI dan alat digital
lainnya, peserta didik di Indonesia dapat memiliki akses yang lebih luas ke
materi belajar yang personal dan disesuaikan dengan kebutuhan. REFO juga
mendorong adopsi teknologi AI dalam sistem pendidikan Indonesia, dan
mempersiapkan generasi masa depan yang siap menghadapi tantangan global.

Pepita Gunawan menyatakan bahwa IFLS
merupakan langkah nyata untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan di
Indonesia. “Kami percaya bahwa AI memiliki potensi besar untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di negara kita, dan acara ini adalah
kesempatan untuk mengembangkan strategi serta kemitraan baru yang akan
mendorong perubahan positif,” terang Pepita lagi.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

error: Dilarang Keras Copy Paste!